Senin, 13 Juni 2011


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intensitas hujan yang tidak jelas mengakibatkan berbagai macam permasalahan kini tengah dihadapi petani. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan yang tidak jelas. Kondisi iklim yang telah mengalami perubahan akibat pemanasan global. Hal ini mempengarhi musim yang ada di Indonesia.
Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman. Itu merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari perubahan iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan iklim ini menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua.
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Angin dalam proses pertanian sangat berpengaruh. Sebab angin dapat membantu penyerbukan bunga, sebagai contoh pada tanaman  padi. Angin membantu petani mengairi sawah mereka. Sebab  angin membantu menggerakkan kincir angin yang dibuat petani untuk mengambil air dari dalam sumur.
Bila kincir angin itu bergerak maka air dari dalam sumur akan naik ke permukaan kemudian air dialirkan ke sawah. Ada lagi manfaat angin yang sangat menakjubkan. Angin membawa awan-awan yang mengadung air ke suatu tempat untuk diturunkan hujan di tempat tersebut.
            Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mengenai kalambaban udara adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa/ Praktikan bisa menentukan Angin disuatu wilayah
2. Mahasiswa/ Praktikan dapat mengetahui penggunaan alat untuk mengukur Angin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

1. Faktor terjadinya angin
Faktor terjadinya angin, yaitu:
Anemometer, alat pengukur kecepatan angin
Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2. Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa. Tinggi tempat. Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.Waktu di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
3. Jenis-jenis angin
a. Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
b. Angin darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
c. Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
d. Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
e. Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
f. Angin Munsoon
Angin Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi).
Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan.
Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.
Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat. Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur
g. Angin Musim Barat
Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
h. Angin Musim Timur
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
i. Alat-alat untuk mengukur angin antara lain:
1. Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
2. Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
3. Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara.










BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu
Pelaksanaan praktikum Agroklimatologi mengenai Kecepatan Angin dilaksanakan di Balai Penelitian Agro Techno Park (ATP) di daerah Glumbang kabupaten Muara Enim pada tanggal 27 – 28 Maret 2011.

B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tentang angin adalah sebagai berikut:
1. Anemometer
2. Tabel hasil pengamatan

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari pengukuran angin menggunakan anemometer adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat anemometer, kemudian bukalah penutupny
2. Atur posisi alat sedemikian rupa
3. Lihat pada nilai m/s, didalamnya terdapat tanda merah.
4. Lihat perubahan letak pada jarum atau tanda merah tersebut ketika alat digunakan
    untuk mengukur angin
5. Kemudian catat besaran atau nilai angin pada tabel hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil dari pengamatan mengenai kecepatan  angin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No
Jam / Waktu (WIB)
Kecepatan angin (m/s)
1
17. 00
0 m/s
2
17. 30
0 m/s
3
18. 00
0 m/s
4
06. 00
0 m/s
5
06. 30
0,5 m/s
6
07. 00
1 m/s
7
07. 30
1 m/s
8
08. 00
0 m/s
9
08. 30
1 m/s
10
09. 00
1 m/s
11
09. 30
1 m/s
12
10. 00
1 m/s
13
10. 30
3 m/s
14
11. 00
2 m/s
15
11. 30
1,5 m/s
16
12.00
1 m/s
B. Pembahasan
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Angin dalam proses terjadinya di muka bumi ini dipengaruhi oleh beberapa factor yang mendorong tyerjadinya. Adapun faktor terjadinya angin, yaitu:
1. Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
2. Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara.
3. Waktu
Pada  siang hari angin bergerak lebih cepat bila dibandingkan pada malam hari.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, pada sore hari kecepatan angin pada daerah Agro Techno Park tidak terdeteksi. Hal ini dikarenakan pergerakan angin disore hari relatif kecil. Sehingga besaran atau nilai anging itu sendiri tidak terdeteksi ataupun terbaca.
Namun hal ini berbanding terbalik ketika pagi hari, kecepatan angin mulai terdeteksi atau terbaca. Bahkan ketika menjelang siang hari yaitu pada pukul 10. 30 WIB, kecepatan angin sampai pada angka atau nilai maksimum yaitu 3 m/s.
Kecepatn angin ini dipengaruhi oleh ketinggian tempat, letak tempat dan juga waktu. Pada letak tempat A misalnya maka akan berbeda nilai kecepatan angin dengan tempat B. Begitu pula pada ketinggian tertentu atau tidak sama, maka kecepatan anginpun akan memiliki nilai yang berbeda.
Kecepatan angin juga dipengaruhgi oleh waktu, pada siang hari kecepatan angin relatif lebih besar bila dibandingkan pada sore ataupun malam hari. Hal ini terjadi karena pergerakan udara disiang hari lebih tinggi bila dibandingkan di malam hari. Pergerakan udara ini dipengaruhin oleh radiasi matahari yang mana digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Alat pengukur kecepatan angin yaitu anemometer. Selain itu juga ada alat yang digunakan untuk mengukur arah angin yang disebut dengan windstock.
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu.
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort. Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 00 – 3600 dan arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan pada tempat yang terbuka, terbebas dari naungan. Hal ini dikarenakan untuk pengoptimalan fungsi dari anemometer. Alat ini dapat berfungsi optimal pada tempat yang terbuka.
Pada saat tertiup anginn ataupun angin berhembus, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, dan kemudian hasil tersebut akan dicocokkan dengan skala Beaufort. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengukur jumlah angin yang mengenai baling – baling pada anemometer. Selain menggunakan anemometer, untuk mengetahui arah mata angin, kita dapat menggunakan bendera angin. Anak panah pada baling-baling bendera angin akan menunjukkan ke arah mana angin bertiup.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan terkait dengan pengukuran kecepatan angin, maka Kita dapat menyimpulkan bahwasannya:
1. Proses  terjadinya angin dipengaruhi oleh letak tempat, tinggi tempat, dan juga waktu.
2. Kecepatan angin pada siang hari lebih besar bila dibandingkan pada sore ataupun malam hari.
3. Kecepatan angin yang terdeteksi maksimum terjadi pada pukul 10.30 yaitu 3 m/s
4. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yaitu anemometer
5. Dalam penggunaan alat harus pada tempat yang terbuka.

B. Saran
Dalam pengukuran kecepatan angin ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu cara penggunaan alat anemometer, waktu pengamatan haruslah sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan yang tidak kalah penting adalah pencatatan hasil yang diperoleh. Selain itu juga, tempat pengamatan haruskah tempat yang terbuka yang bebas dari naungan.



DAFTAR PUSTAKA
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Cetakan Ke-2. IPB Press. Bandung
Guslim. 2009. Agroklimatologi. USU Press. Medan.

Anonim, 2008. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi. IPB Press. Bogor

Http://www.scribd.com/doc/31837315/Agroklimatologi-Laporan-Acara-5 (diakses
tanggal 3 juni 2011, pada pukul 20.46 WIB)

Http: www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html (diakses tanggal 2 mei 2011
pukul 19. 05 WIB)






1 komentar:

  1. Play at Casino queen » Review 2021 - Casinoland.jp
    Experience the thrilling thrill of the Casino Queen クイーンカジノ online slot machine with 5 reels, and up to 4656 ways to win. クイーンカジノ Play all online slots at Casino 코인카지노 Queen.

    BalasHapus